MAGMA Percepat Arus Informasi Mitigasi Bencana di Indonesia

By Admin

nusakini.com--Aplikasi MAGMA Indonesia (Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia) yang memberikan terobosan dalam pemberian informasi untuk pencegahan bencana, kembali menorehkan prestasi dengan meraih Top 40 Inovasi Pelayanan Publik 2017. 

Penghargaan untuk MAGMA diserahkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani mewakili Presiden RI Jokowi kepada Plt Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana yang mewakili Menteri ESDM Ignasius Jonan, bersamaan dengan penyelenggaraan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental di Surakarta, Jumat (25/8). 

Usai menerima penghargaan, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM Kasbani mengungkapkan bahwa MAGMA Indonesia bukan hanya kebanggaan Kementerian ESDM, tetapi juga kebanggaan bangsa. "MAGMA Indonesia asli buatan anak bangsa, sehingga kini bukan lagi menjadi kebanggaan PVMBG, Badan Geologi, maupun Kementerian ESDM, namun lebih luas lagi menjadi kebanggaan bangsa Indonesia," ungkap Kasbani bersemangat. 

Sementara itu pemrakasa MAGMA Indonesia Devi Kamil Syahbana dalam wawancaranya menjelaskan, "MAGMA adalah media online aplikasi, masyarakat mendapatkan informasi real time, sehingga masyarakat mendapatkan informasi cepat, jadi tidak akan ada kejadian keterlambatan mendapatkan informasi kebencanaan" ujarnya. 

Aplikasi MAGMA ini dibangun dan dikembangkan secara mandiri oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM sejak tahun 2015 dan penggunanya sangat membantu Kementerian/Lembaga maupun Pemerintah Daerah, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kementerian Perhubungan serta lembaga-lembaga International terutama industri penerbangan. 

"MAGMA juga melakukan ekspansi dengan stakeholder penerbangan tidak hanya Indonesia juga International, mereka mendapatkan informasi letusan gunung api secara real time, karena abu vulkanik berbahaya untuk penerbangan dan menjadi data yang menjadi acuan Volcanic Advisory Centre (VAC), Pacific Disasster Centre (PDC) serta International Air Transport Association (IATA)" lanjut Devi. 

Hal yang diungkapkan Devi tadi sejalan dengan Gerakan Nasional Revolusi Mental yang diwujudkan melalui upaya peningkatan pelayanan publik yang semakin baik, semakin ramah, dan semakin simpatik bagi rakyat. "Pelayanan yang tepat waktu, tepat prosedur, tepat biaya, tepat pelayanan, yang memberikan kepuasan kepada rakyat" papar Puan Maharani dalam sambutannya pada kesempatan tersebut. 

Gerakan Nasional Revolusi Mental diimplementasikan melalui 5 (lima) gerakan sosial yakni: Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri dan Gerakan Indonesia Bersatu. 

Kementerian ESDM dengan koordinatori oleh Kemenko Maritim bergabung dalam Gerakan Indonesia Bersih. Gerakan Indonesia Bersih sendiri memfokuskan pada peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat lingkungan keluarga, satuan pendidikan, satuan kerja, dan komunitas, peningkatan sinergi penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang perilaku hidup bersih dan sehat. Adapun bentuk dukungan KESDM untuk gerakan ini melalui pemanfaatan energi bersih dalam pemenuhan kebutuhan energi Nasional, salah satunya pembangunan infrastruktur berbasis energi terbarukan dan pengembangan jaringan gas nasional.(p/ab)